Indonesia banyak memiliki pengusaha-pengusaha muda yang sukses di bidangnya. Sebagian dari mereka ada yang berasal dari keluarga yang sederhana yang berjuang sekuat tenaga menghadapi kerasnya kehidupan sampai akhirnya menjadi seorang pengusaha sukses yang memiliki penghasilan sampai ratusan juta rupiah per bulan.
Untuk menjadi seorang pengusaha tidaklah mudah, butuh ketekunan, konsistensi dan pantang menyerah dalam menekuni bisnisnya. Mereka yang berhasil adalah seseorang yang tak pernah menyerah walau dengan sekeras apapun cobaan hidup menerpa.
Berikut adalah daftar pengusaha muda sukses yang berasal dari negeri kita, Indonesia tercinta.
1. Andi Nata.
Ia adalah seorang mahasiswa dari Universitas Indonesia yang mengambil jurusan teknik Mesin. Sebuah upaya banting stir ia lakukan dengan mencoba menekuni bidang diluar yang sedang ia tekuni di kampusnya. Ia mencoba terjun di bisnis kuliner. Ia berbisnis masakan aqiqah identik dengan sate dan gulai kambing.
Walaupun ia sama sekali tidak bisa memasak namun karena kemauan kerasnya bahwa ia harus bisa sukses di bisnis kuliner waktu berjalan mengantarkan bisnisnya hingga beromzet ratusan juta rupiah per bulan. Kini masakannya sudah masuk ke Hotel Four Seasons dan tiga hotel bintang empat lainnya di Jakarta.
2. Annur Budi Utama
Orang yang biasa dipanggil mas bonbon ini pernah kuliah di UGM jurusan Teknik Industri tahun 2008, berumur 21 tahun ini adalah pemilik Deepublish Company yang ditaksir memiliki income hingga 200 juta per bulan.
Ia mengungkapkan bahwa rahasia suksesnya adalah langsung action jangan terlalu banyak teori. Dalam berbisnis memang wajib turun di lapangan bukan hanya membahas strategi secara berkepanjangan tanpa bertindak. Setiap apapun yang ditekuni haruslah fokus karena jika setengah-setengah hasilnya tidak akan maksimal.
3. Nurana Indah Paramita
Bermodalkan 5 juta rupiah, ia dan teman2nya di Institut Teknologi Bandung berhasil mengembangkan pembangkit listrik bernilai jutaan dolar melalui T-Files marine current turbine (turbin arus air laut T-Files).
Ia mulai menekuni pengembangan turbin dari arus air laut sejak tahun 2005. Saat itu mereka harus mengikhlaskan uang saku selama kuliah hingga terkumpul Rp 5 juta. Meski mereka belum mendapat perhatian dari pemerintah, tim tersebut terus mengembangkan teknologi turbin secara nyata.
Kini turbin T-Files nya sudah terpasang sudah terpasang di beberapa pulau di Indonesia seperti Lombok, Jawa dan Bali. Ia bahkan mampu menarik perhatian PLN hingga kontrak 1 megawatt pun akhirnya ditandatangani dan rupiah pun selalu mengalir di kantongnya.
4. Fauzan Adhima Efwandaputra
Ia adalah pengusaha muda berikutnya asal Indonesia yang berbisnis pembuatan sepatu buatan tangan atau handmade shoes. Bermarkas di Bandung ia menjalankan bisnisnya dengan menargetkan konsumen yang memiliki selera tinggi (harga mahal). Harga jual berkisar antara Rp 495.000-Rp 923.000 per pasang.
Selain memiliki toko ritel di Bandung, ia juga memasarkan sepatu buatannya itu ke berbagai daerah, seperti Yogyakarta, Jakarta, dan Bali. Kini Fauzan meraup omzet Rp 50 juta setiap bulan, dengan margin keuntungan 10%-15% dari omzet.
Sabtu, 12 Januari 2013
Proses Masuk Kerja
1.
SCREENING CV
Ini
merupakan proses seleksi pertama, dimana pelamar mengirimkan surat
lamaran pekerjaan beserta CV kepada perusahaan yang dilamar. Adapun
biasanya, Perusahaan menerima lamaran ini melalui pos, email
rekrutmen perusahaan, job online (jobs*B, Jobs*treet dll)
ataupun melalui referal karyawan sendiri.
Apa
saja yang diseleksi pada tahap ini?
1.
Kesesuaian pengalaman pekerjaan dengan pekerjaan yang dituju.
2.
Foto pelamar (biasanya untuk bagian frontline seperti CS, Resepsionis
dll).
3.
Back Ground pendidikan dan perusahaan sebelumnya.
4.
Gaji saat ini dan yang diharapkan.
Tips
pada proses ini.
1.
Sebaiknya melamar pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan atau
pengalamaan sebelumnya, contoh yang dihindari: IT staff melamar
sebagai Accounting Manager atau misal fresh graduate melamar sebagai
Manager
2.
Sebaiknya foto dengan latar belakang warna merah atau biru, dan
dengan gaya yang konservatif atau standar.
3.
Minta gaji sewajarnya atau sesuai dengan posisi yang dituju, misal:
IT staff sekitar 2 - 5 Jt, Finance Manager sekitar 6 - 15 Jt. Ingat
perusahan punya budget untuk posisi tersebut dan punya market salary
sebagai acuannya.
4.
Tulislah Jobs Desc dalam CV, jangan hanya tulis posisi sebelumnya
tanpa keterangan apa yang dilakukan.
2.
PROSES INTERVIEW
Proses
ini bisa dilakukan diakhir atau pertama tergantung prosedur
masing-masing perusahaan. Proses interview biasanya dilakukan oleh HR
dan User (calon Bos Anda). Oleh karena itu, biasanya pertanyaan2nya
juga beda. HR berfokus menggali soft kompentensi seperti komunikasi,
leadership, problem solving atau area2 yang pengembangan lainnya,
sedang User fokus pada Technical Kompetensi seperti kemampuan
penjurnalan, pengetahuan tentang LAN, dll.
Apa
saja yang diseleksi pada tahap ini?
1.
HR menggali potensi calon karyawan apakah bisa dikembangkan
dikemudian hari. Artinya HR menghindari karyawan yang tidak bisa
diupgrade
2.
Kesesuaian skill yang dimiliki dengan posisi yang dituju. (Pelamar
kuat pada networking sedangkan posisi yang dituju adalah design
grafis, nah ini yang meragukan pengambilan keputusan)
3.
Kemampuan dalam berkomunikasi, bisa dibayangkan klo interview ga bs
ngomong
Adapun
tipsnya:
1.
Berpakaianlah yang rapi, sopan.
2.
Saat interview tunjukan kalian antusias, ingin selalu belajar dan
aktif berkomunikasi.
3.
Pahamilah perusahaan yang kalia lamar dan posisi yang dituju.
(Sejarah perusahaan tersebut dan perkembanganan saat ini)
4.
Biasanya HR menggunakan teknik Behavioral Event Interview, yang
kalian perlu prepare adalah kejadian2 masa lalu yang berhubungan
dengan kompetensi problem solving, interpersonal communication, atau
kompetensi yang dibutuhkan pada posisi yang dilamar.
3.
PSIKOTES / ASSESSMENT CENTER
Proses
ini untuk sebagian perusahaan tidak ada, atau pun untuk sebagian
posisi dihilangkan, pertanyaan kenapa?
1.
karena untuk menjalankan proses ini memerlukan Psikolog dan tidak
semua perusahaan memiliki HR staff yang Psikolog. (jika terpaksa
biasanya menggunakan biro Psikologi)
2.
Asumsi bahwa untuk posisi level atas telah mengalamai proses psikotes
diperusahaan2 sebelumnya serta pada posisi managerial yang dibutuhkan
adalah exposure pada posisi tersebut, Psikotes dianggap tidak
relevan.
Apa
saja yang dilihat pada proses ini?
1.
Potential Capability atau potensi kemampuan.
2.
Kelainan psikologis
3.
Tingkat Kompetensi
4.
Personality
apa
aja tipsnya:
1.
Usahakan cukup tidur malam sebelumnya.
2.
Sebaiknya tidak percaya dengan mitos2 psikotes. Contoh: jawaban harus
seimbang antara A dan B, atau diratakan pada perhitungan Krepplin
(alat tes yang menghitung angka per baris dengan waktu tertentu).
3.
Saat tes personality, kalian mesti bisa berpikir terbalik, yaitu jika
kalian sebagai HR, profile personality apa yang sesuai dengan posisi
yang dituju.
4.
Berlatihlah hitung2an standar matematika, karena biasanya soal2 yang
keluar sebenarnya hanya itungan2an dasar, kecuali untuk beberapa
posisi tertentu.
4.
NEGOSIASI GAJI
Proses
ini kalian pasti sudah tahu semua, ini proses dimana Perusahaan dan
Pelamar melakukan kesepakatan gaji. Gaji pada setiap perusahaan
berbeda2 komponennya, biasanya terdapat tunjangan makan, transport,
dll yang kalian pegang adalah THP atau take home pay, ini adalah gaji
bersih yang kalian terima setiap bulannya. Pada beberapa kondisi,
untuk posisi tertentu hitunganya tidak hanya per bulan, tetapi anual
to anual, dengan mempertimbangkan bonus, insentif dll.
Apa
yang perlu diperhatikan dan tipsnya:
1.
Tidak berbohong saat menginformasikan angka gaji. jika ketahuan maka
proses langsung dihentikan, bahkan jika kalian diterima pun kalian
bisa dikeluarkan, karena dianggap memanipulasi data dan tidak
memiliki integritas.
2.
Permintaan salary rasional, misal gaji sekarang Rp 4 Jt, kalian
pindah ke posisi dan level yang sama, maka angka Rp 5 - 6 Jt cukup
rasional.
3.
Sampaikan seluruh Gaji yang diterima, termasuk semua tunjangan dan
benefit2 lainnya.
4.
Pastikan kembali sebelum kalian menyetujui tawaran pekerjaan, yaitu
jumlah gaji dalam setahun, insentif, perhitungan bonus dll.
5.
MEDICAL CHECK UP
Proses
ini menyeleksi secara fisik keadaan Pelamar, biasanya seleksi ini
dilakukan pada posisi2 yang menuntut kondisi fisik yang kuat, contoh:
sales, engineer, pekerja tambang dll. Pada proses ini yang diseleksi
adalah penyakit2 yang dapat mengganggu kondisi fisik dalam bekerja
atau rentan menular seperti:
1.
Diabetes
2.
Hepatitis
3.
Penyakit kelamin
4.
TBC
5.
Jantung
6.
Asma dll
Adapun
tipsnya, cuma 1 yaitu jaga kesehatan, selain itu cukup istirahat.
Bagi
kalian yang memiliki penyakit2 tersebut sebaiknya tidak melamar pada
posisi yang membutuhkan kondisi fisik yang kuat.
Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dilihat Dari Sisi Perusahaan
1. Efisiensi Perusahaan
Koperasi
Tidak
dapat di pungkiri bahwa koperasi adalah badan usaha yang
kelahirannya di landasi oleh fikiran sebagai usaha kumpulan
orangorang bukan kumpulan modal. Oleh karena itu koperasi tidak
boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan
utamanya
melayani anggota.
· Ukuran
kemanfaatan ekonomis adalah adalah manfaat ekonomi dan pengukurannya
di hubungkan dengan teori efisiensi, efektivitas serta waktu
terjadinya transaksi atau di perolehnya manfaat ekonomi.
· Efesiensi
adalah: penghematan input yang di ukur dengan cara membandingkan
input anggaran atau seharusnya (Ia) dengan input realisasi atau
sesungguhnya (Is), jika Is < Ia di sebut (Efisien)
Di
hubungkan dengan waktu terjadinya transaksi/diperolehnya manfaat
ekonomi oleh anggota dapat di bagi menjadi dua jenis manfaat ekonomi
yaitu :
(1)
Manfaat ekonomi langsung (MEL)
(2)
Manfaat ekonomi tidak langsung (METL)
MEL
adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota langsung di
peroleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota dengan
koperasinya.
METL
adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pada saat
terjadinya transaksi, tetapi di peroleh kemudian setelah berakhirnya
suatu periode tertentu atau periode pelaporan
keuangan/pertanggungjawaban pengurus & pengawas, yakni
penerimaan SHU anggota.
· Manfaat
ekonomi pelayanan koperasi yang di terima anggota dapat di hitung
dengan cara sebagai berikut:
TME
= MEL + METL
MEN
= (MEL + METL) – BA
· Bagi
suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serba usaha
(multipurpose), maka besarnya manfaat ekonomi langsung dapat di
hitung dengan cara sebagai berikut :
MEL
= EfP + EfPK + Evs + EvP + EvPU
METL
= SHUa
Efisiensi
Perusahaan / Badan Usaha Koperasi:
1. Tingkat
efisiensi biaya pelayanan BU ke anggota
(TEBP)
= Realisasi Biaya pelayanan : Anggaran biaya pelayanan
=
Jika TEBP < 1 berarti efisien biaya pelayanan BU ke anggota
2.
Tingkat efisiensi biaya usaha ke bukan anggota
(TEBU)
= Realisasi biaya usaha : Anggaran biaya usaha
Jika
TEBU < 1 berarti efisien biaya usaha
2. Efektivitas
Koperasi
Efektivitas
adalah pencapaian target output yang di ukur dengan cara
membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output
realisasi atau sungguhnya (Os), jika Os > Oa di sebut efektif
Rumus
perhitungan Efektivitas koperasi (EvK) :
EvK=
Realisasi SHUk + Realisasi MEL / Anggaran SHUk + Anggaran MEL
=
Jika EvK >1, berarti efektif
3. Produktivitas
Koperasi
Produktivitas
adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I),
jika (O>1) di sebut produktif.
Rumus
perhitungan Produktivitas Perusahaan Koperasi
PPK
= SHUk / Modal koperasi x 100%
PPK
= Laba bersih dr usaha dgn non anggota / Modal koperasi x 100%
4. Analisis
Laporan Keuangan
· Laporan
keuangan koperasi selain merupakan bagian dari sistem pelaporan
keuangan koperasi, juga merupakan bagian dari laporan
pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Dilihat
dari fungsi manajemen, laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan
sebagai salah satu alat evaluasi kemajuan koperasi.
· Laporan
keuangan koperasi pada dasarnya tidak berbeda dengan laporan
keuangan yang di buat oleh badan usaha lain. Secara umum laporan
keuangan keuangan meliputi (1) Neraca, (2) perhitungan hasil usaha
(income statement), (3) Laporan arus kas (cash flow), (4) catatan
atas laporan keuangan (5) Laporan perubahan kekayaan bersih sbg
laporan keuangan tambahan.
· Adapun
perbedaan yang pertama adalah bahwa perhitungan hasil usaha pada
koperasi harus dapat menunjukkan usaha yang berasal dari anggota dan
bukan anggota. Alokasi pendapatan dan beban kpd anggota dan bukan
anggota pada perhitungan hasil usaha berdasarkan perbandingan
manfaat yang di terima oleh anggota dan bukan anggota.
Perbedaan
yang kedua ialah bahwa laporan koperasi bukan merupakan laporan
keuangan konsolidasi dari koperasi-koperasi. Dalam hal terjadi
penggabungan dua atau lebih koperasi menjadi satu badan hukum
koperasi, maka dalam penggabungan tersebut perlu memperhatikan nilai
aktiva bersih yang riil dan bilamana perlu melakukan penilaian
kembali. Dalam hal koperasi mempunyai perusahaan dan unit-unit usaha
yang berada di bawah satu pengelolaan, maka di susun laporan
keuangan konsolidasi atau laporan keuangan gabungan
Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dilihat dari Sisi Anggota
1. Efek-efek
Ekonomis Koperasi
Salah
satu hubungan penting yang harus dilakukan koperasi adalah dengan
para anggotanya, yang kedudukannya sebagi pemilik sekaligus pengguna
jasa koperasi.
Motivasi
ekonomi anggota sebagi pemilik akan mempersoalkan dana
(simpanan-simpanan) yang telah di serahkannya, apakah menguntungkan
atau tidak. Sedangkan anggota sebagai pengguna akan mempersoalkan
kontinuitas pengadaan kebutuhan barang-jasa menguntungkan tidaknya
pelayanan koperasi dibandingkan penjual /pembeli di luar koperasi.
Pada
dasarnya setiap anggota akan berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan
perusahaan koperasi :
1.Jika
kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhannya
2.
Jika pelayanan itu di tawarkan dengan harga, mutu atau syarat-syarat
yang lebih menguntungkan
dibanding yang di perolehnya dari pihak-pihak lain diluar koperasi
2. Efek
Harga dan Efek Biaya
Partisipasi
anggota menentukan keberhasilan koperasi.Sedangkan tingkat
partisipasi anggota di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
Besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi secara utilitarian maupun
normatif
Motivasi
utilitarian sejalan dengan kemanfaatan ekonomis. Kemanfaatan
ekonomis yang di maksud adalah insentif berupa pelayanan barang-jasa
oleh perusahaan koperasi yang efisien, atau adanya pengurangan biaya
dan atau di perolehnya harga menguntungkan sert penerimaan bagian
dari keuntungan (SHU) baik secara tunai maupun dalam bentuk barang.
Bila
dilihat dari peranan anggota dalam koperasi yang begitu dominan,
maka setiap harga yang ditetapkan koperasi harus di bedakan antara
harga untuk anggota dengan harga untuk non anggota. Perbedaan ini
mengharuskan daya analisis yang lebih tajam dalam melihat peranan
koperasi dalam pasar yang bersaing.
3. Analisis
hubungan efek ekonomis dengan keberhasilan koperasi
Dalam
badan usaha koperasi, laba (profit) bukanlah satu-satunya yang di
kejar oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan (benefit
oriented). Di tinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi
tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota
dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka
idealnya semakin tinggi manfaat yang di terima oleh anggota.
Keberhasilan
koperasi di tentukan oleh salah satu faktornya adalah partisipasi
anggota dan partispasi anggota sangat berhubungan erat dengan efek
ekonomis koperasi yaitu manfaat yang didapat oleh anggota tsb.
4. Penyajian
dan analisis neraca pelayanan
Di
sebabkan oleh perubahan kebutuhan dari para anggota dan perubahan
lingkungan koperasi, terutama tantangan-tantangan kompetitif,
pelayanan koperasi terhadap anggota harus secara kontinu di
sesuaikan.
Ada
dua faktor utama yang mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan
kepada anggotanya.
1.
Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain (terutama organisasi
non koperasi).
2.
Perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu dan
peradaban. Perubahan kebutuhan ini akan menentukan pola kebutuhan
anggota dalam mengkonsumsi produk-produk yang di tawarkan oleh
koperasi.
Bila
koperasi mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan
anggota yang lebih besar dari pada pesaingnya, maka tingkat
partisipasi anggota terhadap koperasinya akan meningkat. Untuk
meningkatkan pelayanan, koperasi memerlukan informasi-informasi yang
datang terutama dari anggota koperasi.
PERANAN KOPERASI
Peranan
Koperasi di berbagai keadaan persaingan
1. Di
Pasar Persaingan Sempurna
Suatu
pasar disebut bersaing sempurna jika terdapat banyak penjual dan
pembeli sehingga tidak ada satu pun dari mereka dapat mempengaruhi
harga yang berlaku; barang dan jasa yang dijual di pasar adalah
homogen; terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna; setiap
produsen maupun konsumen mempunyai kebebasan untuk keluar-masuk
pasar; setiap produsen maupun konsumen mempunyai informasi yang
sempurna tentang keadaan pasar meliputi perubahan harga, kuantitas
dan kualitas barang dan informasi lainnya; tidak ada biaya atau
manfaat eksternal berhubungan dengan barang dan jasa yang dijual di
pasar. Perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan sempurna bersifat
“penerima harga” (price taker).
Kurva
permintaan yang dihadapi sebuah perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna merupakan sebuah garis horizontal pada tingkat harga yang
berlaku di pasar.Kuantitas output ditentukan berdasarkan harga pasar
dan tujuan memaksimumkan laba, yaitu pada saat MR = MC. Dalam
jangka waktu yang sangat pendek, kurva penawaran pasar berbentuk
garis vertikal sehingga harga ditentukan oleh permintaan pasar. Dalam
jangka panjang, harga dapat naik, tetap atau turun tergantung pada
perubahan permintaan komoditi yang bersangkutan dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya.
Ciri-ciri
Pasar Pesaingan Sempurna :
1. Adanya
penjual dan pembeli yang sangat banyak.
Banyaknya
penjual dan pembeli menyebabkan masing-masing pihak tidak dapat
mempengaruhi harga.
Harga
ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran di pasar. Dengan
demikian, pengusahalah yang menyesuaikan usahanya dengan harga pasar
yang telah ada. Demikian pula konsumen secara perorangan tidak dapat
mempengaruhi harga pasar dengan jalan memperbesar atau memperkecil
jumlah pembeliannya.
2. Produk
yang dijual perusahaan adalah sejenis (homogen).
Produk
yang ditawarkan adalah sama dalam segala hal. Dalam pikiran pembeli,
masing-masing hasil produksi suatu perusahaan dilihat sebagai sebuah
substitusi yang sempurna untuk hasil produksi dari perusahaan lain di
pasaran. Akibatnya penentuan pembelian oleh konsumen tidak tergantung
kepada siapa yang menjual produk tersebut.
3. Perusahaan
bebas untuk masuk dan keluar.
Masing-masing
penjual ataupun pembeli mempunyai kebebasan untuk masuk dan keluar
pasar. Tidak turut sertanya salah satu pengusaha atau pembeli dalam
pasar tersebut, tidak akan berpengaruh kepada harga pasar, karena
jumlah produk yang ditarik/dibeli sedemikian kecilnya sehingga dapat
diabaikan jika dibandingkan dengan total produk yang terdapat di
pasar.
4. Para
pembeli dan penjual memiliki. informasi yang sempurna
Para
penjual dan pembeli mempunyai informasi yang lengkap mengenai kondisi
pasar, struktur harga, dan kuantitas barang yang sesungguhnya.
Keterangan ini mudah didapat dan tidak memerlukan biaya yang besar
(costless).Berdasarkan kondisi di atas, dapat diamati keseimbangan /
ekuilibrium dari suatu badan usaha koperasi untuk jangka waktu
pendek, menengah, dan jangka panjang.
Dalam
struktur pasar persaingan sempurna, harga ditentukan oleh
keseimbangan permintaan (demand) dengan penawaran (supply). Oleh
sebab itu, perusahaan yang bersaing dalam pasar persaingan sempurna
disebut penerima harga (price taker). Jadi apabila koperasi masuk dan
menjual produknya ke pasar yang mempunyai struktur bersaing sempurna,
maka koperasi hanya dapat mengikuti harga pasar sebagai harga jual
produknya.
2. Di
Pasar Monopolistik
Pasar
Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan
dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas,
namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter
tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah
: shampoo, pasta gigi, dll.
Pada
pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli
atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang
dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang,
konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih
merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda
motor di Indonesia.
Ciri-ciri
dari pasar monopolistik adalah:
1.
Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.
2.
Barang yang diperjual-belikan merupakan differentiated produk.
3.
Para penjual memiliki kekuatan Pasar Oligopoli.
3. Di
Pasar Monopsoni
Monopsoni
adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan
atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu
pasar komoditas. Kondisi Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah
Perkebunan dan industri hewan
potong
(ayam), sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani adalah
nonsen. Salah satu contoh monopsoni juga adalah penjualan perangkat
kereta api di Indonesia. Perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya ada
satu yakni KAI, oleh karena itu, semua hasil produksi hanya akan
dibeli oleh KAI.
Apabila
seorang pengusaha membeli suatu faktor produksi secara bersaing
sempurna dengan pengusaha lain,maka ia secara perorangan tidak bisa
mempengaruhi harga dari faktor produksi itu.
4. Di
Pasar Oligopoli
Pasar
Oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai
oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua
tetapi kurang dari sepuluh. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan
memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan
pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari
tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan,
pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan
dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek
oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan
perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga
perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha
untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan
menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga
diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak
ada.
Struktur
pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang
memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen,
industri mobil, dan industri kertas. Dalam Undang-undang No. 5 Tahun
1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang
dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan
reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau
identik dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur mengenai
oligopoli ini sebagiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur
mengenai kartel.
Jenis-jenis
pasar Oligopoli :
1. Pasar
oligopoly murni.
Barang yang diperdagangkan sama fisiknya (identik), hanya berbeda merknya saja.
Barang yang diperdagangkan sama fisiknya (identik), hanya berbeda merknya saja.
2. Pasar
oligopoly dengan pembedaan (differentiated oligopoly).
Barang yang diperdagangkan dapat dibedakan. Perusahaan mengeluarkan beberapa produk untuk piihan konsumen.
Barang yang diperdagangkan dapat dibedakan. Perusahaan mengeluarkan beberapa produk untuk piihan konsumen.
Ciri-ciri
pasar Oligopoli:
a.
Terdapat banyak pembeli di pasar.
b. Hanya
ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.
c.
Produk yang dijual bisa bersifat sejenis, namun bisa berbeda mutunya.
d. Adanya
hambatan bagi pesaing baru.
e.
Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen).
f.
Advertensi (periklanan) sangat penting dan intensif.
Rabu, 09 Januari 2013
JENIS - JENIS DAN BENTUK KOPERASI
Jenis
Koperasi
Jenis Koperasi menurut PP 60/1959
• Koperasi Desa
• Koperasi Pertanian
• Koperasi Peternakan
• Koperasi Perikanan
• Koperasi Kerajinan/Industri
• Koperasi Simpan Pinjam
• Koperasi Konsumsi
Jenis Koperasi menurut Teori Klasik
• Koperasi pemakaian
• Koperasi penghasil atau Koperasi
produksi
• Koperasi Simpan Pinjam
Ketentuan Penjenisan Koperasi sesuai
UU No. 12 / 1967
- Penjenisan Koperasi didasarkan pada kebutuhan dari dan untuk efisiensi suatu golongan dalam masyarakat yang homogen karena kesamaan aktivitas /kepentingan ekonominya guna mencapai tujuan bersama anggota-anggotanya.
- Untuk maksud efisiensi dan ketertiban, guna kepetingan dan perkembangan Koperasi Indonesia, di tiap daerah kerja hanya terdapat satu Koperasi yang sejenis dan setingkat.
Bentuk
Koperasi
- Sesuai PP No. 60 Tahun 1959a. Koperasi Primerb. Koperasi Pusatc. Koperasi Gabungand. Koperasi IndukDalam hal ini, bentuk Koperasi masih dikaitkan dengan pembagian wilayah.
- Sesuai Wilayah Administrasi Pemerintaha. Di tiap desa ditumbuhkan Koperasi Desab. Di tiap Daerah Tingkat II ditumbuhkan Pusat Koperasic. Di tiap Daerah Tingkat I ditumbuhkan Gabungan Koperasid. Di Ibu Kota ditumbuhkan Induk Koperasi
- Koperasi Primer dan Sekundera. Koperasi Primer merupakan Koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari orang-orang.b. Koperasi Sekunder merupakan Koperasi yang anggota-anggotanya adalah organisasi koperasi.
PENGEMBANGAN KOPERASI DI NEGARA BERKEMBANG
Kendala
yang dihadapi masyarakat dalam mengembangkan koperasi di Negara
berkembang adalah sebagai berikut :
- Sering koperasi, hanya dianggap sebagai organisasi swadaya yang otonom partisipatif dan demokratis dari rakyat kecil (kelas bawah) seperti petani, pengrajin, pedagang dan pekerja/buruh
- Disamping itu ada berbagai pendapat yang berbeda dan diskusi-diskusi yang controversial mengenai keberhasilan dan kegagalan seta dampak koperasi terhadapa proses pembangunan ekonomi social di negara-negara dunia ketiga (sedang berkembang) merupakan alas an yang mendesak untuk mengadakan perbaikan tatacara evaluasi atas organisasi-organisasi swadaya koperasi.
- Kriteria ( tolok ukur) yang dipergunakan untuk mengevaluasi koperasi seperti perkembangan anggota, dan hasil penjualan koperasi kepada anggota, pangsa pasar penjualan koperasi, modal penyertaan para anggota, cadangan SHU, rabat dan sebagainya, telah dan masih sering digunakan sebagai indikator mengenai efisiensi koperasi.
Konsepsi
mengenai sponsor pemerintah dalam perkembangan koperasi yang otonom
dalam bentuk model tiga tahap.
- Tahap pertama : Offisialisasi
Mendukung
perintisan pembentukan Organisasi Koperasi.
Tujuan
utama selama tahap ini adalah merintis pembentukan koperasi dari
perusahaan koperasi, menurut ukuran, struktur dan kemampuan
manajemennya,cukup mampu melayani kepentingan para anggotanya secara
efisien dengan menawarkan barang dan jasa yang sesuai dengan tujuan
dan kebutuhannya dengan harapan agar dalam jangka panjang mampu
dipenuhi sendiri oleh organisasi koperasi yang otonom.
Terdapat
2 jenis kebijakan dan program yang berkaitan dengan pengkoperasian
yaitu :
- Kebijakan dan program pendukung yang diarahkan pada perintisan dan pembentukan organisasi koperasi, kebijakan dan program ini dapat dibedakan pula, atas kebijakan dan program khusus misalnya untuk :
- Membangkitkan motivasi, mendidik dan melatih para anggota dan para anggota pengurus kelompok koperasi.
- Membentuk perusahaan koperasi ( termasuk latihan bagi para manager dan karyawan)
- Menciptakan struktur organisasi koperasi primer yang memadai ( termasuk sistem kontribusi dan insentif, serta pengaturan distribusi potensi yang tersedia) dan,
- Membangun sistem keterpaduan antar lembaga koperasi sekunder dan tersier yang memadai.
- Kebijakan dan program diarahkan untuk mendukung perekonomian para anggota, masing-masing, dan yang dilaksanakan melalui koperasi terutama perusahaan koperasi yang berperan seperti organisasi-organisasi pembangunan lainnya.
- Tahap kedua : De Offisialisasi
Melepaskan
koperasi dari ketergantungannya pada sponsor dan pengawasan teknis,
Manajemen dan keuangan secara langsung dari organisasi yand
dikendalikan oleh Negara.
Tujuan
utama dari tahap ini adalah mendukung perkembangan sendiri koperasi
ketingkat kemandirian dan otonomi .artinya, bantuan, bimbingan dan
pengawasan atau pengendalian langsung harus dikurangi.
Kelemahan-kelemahan
dalam penerapan kebijakan dan program yang mensponsori pengembangan
koperasi.
- Untuk membangkitkan motivasi para petani agar menjadi anggota koperasi desa, ditumbuhkan harapan-harapan yang tidak realistis pada kerjasama dalam koperasi bagi para anggota dan diberikan janji-janji mengenai perlakuan istimewa melalui pemberian bantuan pemerintah.
- Selama proses pembentukan koperasi persyaratan dan kriteria yang yang mendasari pembentukan kelompok-kelompok koperasi yang kuatdan, efisien, dan perusahaan koperasi yang mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya secara otonom, tidak mendapat pertimbangan yang cukup.
- Karena alas an-alasan administrative, kegiatan pemerintah seringkali dipusatkan pada pembentukan perusahaan koperasi, dan mengabaikan penyuluhan, pendidikan dan latihan para naggota, anggota pengurus dan manajer yang dinamis, dan terutama mengabaikan pula strategi-strategi yang mendukung perkembangan sendiri atas dasar keikutsertaan anggota koperasi.
- Koperasi telah dibebani dengan tugas-tugas untuk menyediakan berbagai jenis jasa bagi para anggotanya (misalnya kredit), sekalipun langkah-langkah yang diperlukan dan bersifat melengkapi belum dilakukan oleh badan pemerintah yang bersangkutan (misalnya penyuluhan)
- Koperasi telah diserahi tugas, atau ditugaskan untuk menangani program pemerintah, walaupun perusahaan koperasi tersebut belum memiliki kemampuan yang diperlukan bagi keberhasilan pelaksanaan tugas dan program itu
- Tujuan dan kegiatan perusahaan koperasi (yang secara administratif dipengaruhi oleh instansi dan pegawai pemerintah) tidak cukup mempertimbangkan, atau bahkan bertentangan dengan, kepentingan dan kebutuhan subyektif yang mendesak, dan tujuan-tujuan yang berorientasi pada pembangunan para individu dan kelompok anggota.
Selasa, 01 Januari 2013
Pemodalan Koperasi
Pengertian Modal
Modal merupakan dana yang akan digunakan untuk melaksanakan usaha-usaha koperasi. Modal terdiri dari:
Sumber Modal
Simpanan Wajib
Simpanan Sukarela
Modal sendiri
- simpanan pokok
- simpanan wajib
- dana cadangan
- donasi / hibah
Modal pinjaman ( debt capital)
- anggota
- koperasi lainnya
- bank atau lembaga keuangan lainnya
- penerbitan obligasi atau surat hutang lainnya
Distribusi Cadangan Koperasi
Menurut UU No.25/1992 cadangan koperasi adalah sejumlah uang yang diperoleh
dari penyisihan SHU yang dimasukkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.Besarnya dana ini tergantung dari kebijaksanaan masing-masing koperasi. Sesuai Anggaran Dasar pada UU No. 12/1967 menentukan bahwa 25 % dari SHU yang diperoleh dari usaha anggota disisihkan untuk cadangan , sedangkan SHU yang berasal bukan dari usaha anggota sebesar 60 % disisihkan untuk cadangan.
Manfaat distribusi cadangan :
- memenuhi kewajiban tertentu
- meningkatkan jumlah operating capital
- sebagai jaminan untuk kemungkinan rugi di kemudian hari
- perluasan usaha
Modal merupakan dana yang akan digunakan untuk melaksanakan usaha-usaha koperasi. Modal terdiri dari:
- modal jangka panjang
- modal jangka pendek
Sumber Modal
- Sumber Modal Koperasi (UU No.12/1967)
Simpanan Wajib
Simpanan Sukarela
Modal sendiri
- Sumber Modal Koperasi (UU No.25/1992)
- simpanan pokok
- simpanan wajib
- dana cadangan
- donasi / hibah
Modal pinjaman ( debt capital)
- anggota
- koperasi lainnya
- bank atau lembaga keuangan lainnya
- penerbitan obligasi atau surat hutang lainnya
Distribusi Cadangan Koperasi
Menurut UU No.25/1992 cadangan koperasi adalah sejumlah uang yang diperoleh
dari penyisihan SHU yang dimasukkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.Besarnya dana ini tergantung dari kebijaksanaan masing-masing koperasi. Sesuai Anggaran Dasar pada UU No. 12/1967 menentukan bahwa 25 % dari SHU yang diperoleh dari usaha anggota disisihkan untuk cadangan , sedangkan SHU yang berasal bukan dari usaha anggota sebesar 60 % disisihkan untuk cadangan.
- memenuhi kewajiban tertentu
- meningkatkan jumlah operating capital
- sebagai jaminan untuk kemungkinan rugi di kemudian hari
- perluasan usaha
Langganan:
Postingan (Atom)